565 × 318 - hollywoodreporter.com

Senin, 18 Maret 2013

PT INKA Segera Luncurkan Lokomotif Diesel Hidrolik


Sejumlah pekerja berada tak jauh dari gerbong kereta api yang akan diangkut mengunakan kapal MV Haugaard Scan tujuan Malaysia di Terminal Jamrud Utara Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jatim, Kamis (12/7). Menurut Humas PT Industri Kereta Api (INKA), Fathur Rosyid, PT INKA Madiun, Jatim mengekspor delapan unit kereta penumpang ke Perusahaan Operator Kereta milik Pemerintah Diraja Malaysia. (sumber: Antara)
MADIUN - PT Industri Kereta Api (INKA) segera meluncurkan Lokomotif Diesel Hidrolik senilai Rp 35 miliar dalam waktu dekat ini karena tinggal menunggu pengecekan akhir dari Tim Pemeriksa Kementerian Perhubungan.

"Pada Desember 2012 diharapkan sudah mendapat sertifikasi dan siap beroperasi," kata Direktur Administrasi dan Keuangan PT INKA Bambang Soenjaswono, ditemui di pabrik PT INKA, di Madiun, Jawa Timur, Rabu.

Menurut dia, lokomotif Diesel Hidrolik sudah melalui serangkaian ujicoba mulai dari uji statis hingga uji dinamis. Bahkan, otomotif ini sudah melakukan perjalanan antara Surabaya-Malang dan sukses menarik 10 rangkaian kereta.

Untuk tahap awal, Kementerian Perhubungan memesan lima unit. Tiga unit yang merupakan prototipe sudah siap pakai dan dua unit lagi dalam pengerjaan.

Bambang mengatakan, dalam setahun PT INKA bisa memproduksi hingga 15 unit lokomotif jenis ini.

"Sejumlah negara lain bahkan sudah tertarik dengan produk ini. Sebenarnya lokomotif ini sudah dikembangkan PT INKA sejak 2010. Diawali dengan studi-studi dan diskusi dengan vendor mesin di Eropa," katanya.

Keunggulan lokomotif tersebut, lanjut Bambang, adalah tahan banjir dan tak perlu menyertakan kereta pemasok listrik karena sudah bisa memasok sendiri.

Namun, bila dibandingkan dengan lokomotif buatan China yang selama ini banyak dipakai PT KAI, lokomotif hidrolik ini memiliki dua kabin sehingga tak perlu melakukan langsir jika ingin berbalik arah.

Lokomotif ini pun memiliki kecepatan maksimal 120 kilometer per jam. Selain itu, lokomotif dengan warna dasar merah ini sangat sederhana dan mudah perawatannya.

Bambang menjelaskan, desain dan integrasi sistem lokomotif hidrolik ini 100 persen kreasi PT INKA.

Namun, untuk komponennya, seperti mesin, sistem kontrol, dan sistem pengereman masih impor. Diperkirakan komponen lokal yang digunakan untuk produk ini sudah mencapai 70 persen.

"Lokomotif ini bermesin Caterpillar dari Amerika Serikat dan memiliki panjang 19 meter, lebar 2,8 meter, dan berat sekitar 87 ton. Sistem pengeremannya menggunakan produk Webtec dan kontrol utama memakai produk Woojin dari Korea Selatan," ujarnya.

Bambang mengatakan, kebutuhan kereta nasional di wilayah Sumatera dan Jawa masih sangat tinggi, terutama di kota-kota besar. Sehingga teknologi lokomotif sangat dibutuhkan untuk menunjang akses transportasi yang aman, nyaman, dan cepat.

"Bisa dikatakan, kereta api merupakan moda paling cocok untuk sistem transportasi di perkotaan dan efektif mengurangi kemacetan," katanya.

Di tempat yang sama, Direktur Produksi dan Teknologi Yunendar Aryo Handoko menambahkan, selain untuk menarik kereta penumpang, lokomotif ini bisa menarik gerbong barang. "Ke depan, PT INKA bisa menjadi pemasok untuk pasar Asia," katanya. (tk/ant)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar