565 × 318 - hollywoodreporter.com

Sabtu, 16 Maret 2013

PT INKA Luncurkan Bus Gandeng Inobus




Bus Transjakarta yang baru sebanyak 102 armada diluncurkan di Monas Jakarta Pusat, Selasa (22/1/2013). Pemprov DKI Jakarta hari ini bersama lima bank meresmikan penggunaan tiket elektronik untuk Transjakarta serta juga diluncurkan 102 bus gandeng untuk koridor satu dan memperkuat koridor lainnya. Tidak hanya itu, sebanyak 40 Kopaja AC juga diperbolehkan masuk jalur bus Transjakarta.

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Industri Kereta Api (INKA) meluncurkan bus gandeng bernama Inobus. Sejauh ini, bus produksi PT INKA ini telah beroperasi di dua koridor bus transjakarta.
Inobus memiliki panjang 18 meter, lebar 2,5 meter, dan tinggi keseluruhan 3,46 meter. Kapasitas angkut 160 penumpang dengan 40 tempat duduk. Mesin Inobus sesuai standar Euro III, berkapasitas 8.900 cc. Bus bisa melaju dengan kecepatan maksimal 90 kilometer (km) per jam, dengan daya tanjak 20 persen.
Direktur Komersial PT INKA Hendy Hendratno Adji, Senin (25/2/2013), di Jakarta, mengatakan, tahun 2011 sudah 21 bus yang dioperasikan di Koridor 11 transjakarta di Jakarta. Tahun 2013, sekitar 18 unit Inobus beroperasi bersamaan dengan peluncuran Koridor 12 transjakarta.
”Sejumlah 47 persen dari Inobus ini merupakan produksi PT INKA. Adapun mesin, kami datangkan dari Amerika, dan transmisi dari Jerman,” kata Adji.
Dia mengakui masih dibutuhkan peningkatan kualitas bus di masa mendatang agar bus buatan dalam negeri ini bisa bersaing dengan bus dari mancanegara. Salah satu kendala bus ini adalah harga jualnya yang masih tinggi yakni Rp 3,7 miliar per unit. Harga bus serupa buatan negara lain lebih murah.
”Kami akan terus berkomunikasi dengan konsumen untuk menyesuaikan dengan keinginan mereka. Kami akan berusaha menekan harga itu. Namun, kami tidak bisa berkompromi untuk urusan keselamatan dan keamanan perjalanan,” ucapnya.
Untuk bus yang sudah beroperasi, Adji juga menawarkan jasa perawatan. Namun, dia mengingatkan bahwa bus perkotaan yang mengangkut penumpang dalam jumlah besar membutuhkan perombakan karoseri bus setiap lima tahun sekali agar penampilan prima.
Produksi bus, menurut Adji, berada di bawah divisi baru di PT INKA yakni divisi transportasi perkotaan dan transportasi pertambangan. Divisi ini nantinya juga mengembangkan monorel.
Secara terpisah, Kepala Unit Pengelola Transjakarta Busway M Akbar mengatakan, sejauh ini tidak ada masalah yang berarti dari operasional Inobus. Pengadaan Inobus yang beroperasi 2013 dilakukan oleh Dinas Perhubungan DKI Jakarta.
Tahun ini, Dinas Perhubungan DKI Jakarta berencana mengadakan 150 bus gandeng lagi. Namun, pengadaan bus ini harus melewati proses lelang. (ART)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar