565 × 318 - hollywoodreporter.com

Jumat, 12 April 2013

PLTP Terbesar Dunia, Mulai Dibangun di Indonesia


"Akhirnya bulan April ini kita selesaikan, sekarang tinggal realisasi proyeknya," ujar Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jero Wacik.

PLTP Terbesar Dunia, Mulai Dibangun di Indonesia
Jakarta • Proyek Pembangunan PLTP terbesar akhirnya dilanjutkan kembali setelah sempat mangkrak sejak tahun 1993.

Hal ini ditandai dengan penyerahan Persetujuan Amandemen (Energy Sale Contract) (ESC) atau Joint Operation Contract (JOC) Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Sarulla dengan kapasitas 3x110 Mega Watt (Mw) kepada PT PLN (Persero) dan Pertamina Geothermal Energy (PGE).

"Akhirnya bulan April ini kita selesaikan, sekarang tinggal realisasi proyeknya," ujar Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jero Wacik, Jakarta, Kamis (11/4).

Jero mengatakan, untuk meningkatkan rasio elektrifikasi dan menumbuhkan pembangunan ekonomi di daerah, pemerintah harus mempercepat proyek-proyek pembangunan listrik.

"Rakyat membutuhkan listrik terutama di masyarakat, tidak ada kata lain kecuali dipercepat," imbuhnya.

Dalam acara tersebut, diserahkan juga Surat Jaminan Kelayakan Usaha (SJKU) dari Menteri Keuangan Agus Martowardojo kepada konsorsium Sarulla Operations Limited (SOL).

Seperti diketahui, PLTP Sarulla adalah pembangkit listrik yang terbesar di dalam program percepatan pembangunan listrik 10.000 Mw tahap II.

Boediono Izinkan Perusahaan Israel Bangun PLTP Sarulla

Partisipasi Ormat dalam proyek Sarulla memasok Converters Energy untuk pembangkit listrik. Selain itu, Ormat, melalui anak perusahaannya Ormat International Inc, memegang kepemilikan saham 12,75% di Sarulla.

Boediono Izinkan Perusahaan Israel Bangun PLTP Sarulla Pemerintah menggeber proyek pembangkit listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Sarulla 3X110 Mega watt (Mw). Bahkan groundbreaking ditargetkan rampung sebelum kabinet bubar.

Pembangunan proyek yang terletak di Sumatera Utara tersebut menelan investasi USD1,5 miliar.

Pembangunan dipimpin PT Medco Power Indonesia dengan konsorsium perusahaan multinasional Itochu, Kyushu dan Ormat.

Nah, usut punya usut, Ormat rupanya perusahaan asal Israel. Ormat didirikan pada tahun 1965 di Yavne, Israel, oleh Lucien Bronicki.

Telusuran Aktual.co, Ormat Industries merupakan penyedia teknologi energi alternatif dan
terbarukan.

Awalnya Ormat hanya pemasok peralatan pembangkit listrik. Namun pada 1990-an perusahaan mengubah strategi dan memutuskan untuk tidak hanya untuk menyediakan peralatan pembangkit listrik, tetapi juga untuk memiliki dan mengelola stasiun energi listrik alternatif dan terbarukan.

Pada tahun 1991 Industri Ormat terdaftar di Tel Aviv Stock Exchange dan saat ini termasuk dalam Indeks TA-25.

Dikutip dari situs resmi Ormat, Kamis (11/4), partisipasi Ormat dalam proyek Sarulla memasok Converters Energy untuk pembangkit listrik. Selain itu, Ormat, melalui anak perusahaannya Ormat International Inc, memegang kepemilikan saham 12,75% di Sarulla.

Ormat berharap bisa meraup USD254.000.000 terkait dengan penjualan peralatan selama masa konstruksi Sarulla.

Ormat mengklaim, teknologi mereka memungkinkan reinjeksi hampir 100% dari fluida panas bumi kembali ke dalam reservoir, menjaga kesinambungan daya sumber daya panas bumi sehingga meningkatkan dan mengurangi efek negatif dari gas.

Dita Bronicki, Chief Executive Officer Ormat, mengaku senang dengan proyek Sarulla. "Proyek ini, merupakan kali pertama kami masuk ke Indonesia," kata Dita.

Wakil Presiden Boediono di Jakarta, Kamis (11/4) mengatakan, proyek Sarulla yang sempat dihentikan di tahun 1997 karena krisis ini, mulai berjalan lagi sejak tahun 2003, namun sering mengalami bottleneck.

"Proses “debottlenecking” PLTP Sarulla ini langsung saya kawal sendiri," kata Boediono.

Ia menjelaskan, dimulai dengan renegosiasi tarif listrik yang ditetapkan oleh Menteri ESDM, berlanjut dengan pembahasan amandemen ESC/JOC antara konsorsium SOL dengan dua BUMN – PLN dan Pertamina – yang dikawal oleh Menteri BUMN, hingga sampai terbitnya SJKU yang diatur oleh Peraturan Menteri Keuangan.

Salah satu milestone kunci dalam debottlenecking geothermal ini adalah terbitnya Peraturan Bersama (Perber) Menteri ESDM, Menteri Keuangan dan Menteri BUMN tentang status kepemilikan aset panas bumi yang berasal dari kontrak operasi bersama (JOC).


● Aktual

Tidak ada komentar:

Posting Komentar